Perseroan Terbatas Publik adalah Perseroan Terbatas Publik? Ini penjelasannya
PLC atau Public Limited Company adalah jenis perusahaan publik di Inggris. Dalam bahasa Indonesia, PLC lebih dikenal sebagai Perusahaan Terbuka.
Di setiap negara penggunaan istilah ini berbeda-beda. Misalnya, perusahaan publik AS menggunakan Inc. atau corp.
Namun, mereka semua berarti hal yang sama. Yang harus Anda pahami adalah mengapa disebut sebagai perusahaan publik atau publik.
Perusahaan Terbuka adalah Perusahaan Terbuka
Secara umum PLC pasti perusahaan besar. Mereka memiliki sumber daya yang mumpuni dan modal yang kuat.
Hal ini dikarenakan Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat.
Di Indonesia, salah satu syarat perusahaan terbuka adalah jumlah pemegang saham minimal 300 orang.
Saham mereka tersedia di bursa, sehingga pembeli saham nantinya akan menjadi pemegang saham perusahaan.
Secara struktural, pemilik Perseroan Terbatas adalah pemegang saham, tetapi pengelolaannya dipegang oleh direksi.
Meski sudah go public, mengapa perseroan terbatas?
Hal ini karena pembeli saham memiliki tanggung jawab terbatas.
Misalnya jika terjadi kerugian maka mereka hanya menanggung kerugian sesuai dengan jumlah saham yang dibelinya.
Contoh Perusahaan Terbuka (PLC)
Perusahaan yang berbentuk PLC atau perusahaan publik harus menambahkan identitas di belakang namanya.
Plc. untuk Inggris Raya, Inc./corp. di Amerika Serikat, dan di Indonesia Perusahaan Terbuka menggunakan Tbk.
Contoh penyebutan meliputi: Manchester United Plc., Microsoft corp., Gudang Garam Tbk.
Tbk. singkatan dari “Buka”.
Jika Anda ingin mengetahui contoh-contoh Perusahaan Terbuka di Indonesia, semuanya ada di situs web Bursa Efek Indonesia.
Berikut ini adalah 10 perusahaan publik teratas di negara ini berdasarkan kapitalisasi pasar mereka.
perusahaan terbatas publik adalahSumber: Smartco
Apa Perbedaan Antara Perusahaan Publik dan Swasta?
Perbedaan yang paling kentara adalah di ibukota. Mari kita kesampingkan PLC di Inggris karena kurang relevan dengan perusahaan Indonesia.
Di Indonesia, perusahaan publik bisa mendapatkan modal dari publik karena mereka menjual saham.
Sedangkan Perusahaan Swasta tidak menawarkan saham sehingga hanya mendapat dukungan permodalan dari kalangan tertentu.
Ini juga membuat skema kepemilikan berbeda.
Namun, Perusahaan Swasta tidak harus melapor ke BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Di sisi lain, perusahaan publik wajib melaporkan.
Karakteristik Perusahaan Terbuka di Indonesia
Tidak hanya menjual sahamnya ke publik, perusahaan jenis ini juga memiliki beberapa karakteristik penguatan. Inilah beberapa faktor yang sangat membedakan Tbk.
1. Memiliki Arah yang Jelas
Dengan investor, perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas. Ini adalah target yang harus dicapai untuk mendapatkan keuntungan.
2. Ada Dividen
Ini adalah keuntungan bagi pemegang saham perusahaan. Dividen inilah yang membuat orang ingin membeli saham perusahaan.
3. Tidak Ada Bantuan Negara
Perusahaan Terbuka tidak mendapatkan fasilitas khusus dari negara. Semua kebutuhan disediakan sendiri dengan modal yang tersedia.
4. Tanggung Jawab Terbatas Investor
Investor atau pemegang saham tidak perlu mengurus operasional perusahaan. Termasuk tidak terlibat dalam pengelolaan keuangan karena sudah ada direksi yang bertanggung jawab.
5. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Keputusan mengenai penggunaan modal dari penyertaan pemegang saham harus ditetapkan dalam RUPS. Rapat ini melibatkan seluruh pemegang saham.
Keuntungan dan Kerugian Perusahaan Terbuka
Menjadi Perusahaan Terbatas Publik baik untuk bisnis, tetapi ada juga kerugiannya. Apa plus dan minusnya bagi perusahaan dan pemegang sahamnya?
Kelebihan Kekurangan
Pemilik memiliki tanggung jawab terbatas atas kerugian dan hutang perusahaan. Perusahaan Terbuka mudah memicu benturan kepentingan.
Badan hukum yang terpisah melindungi pemilik dari tuntutan hukum terhadap perusahaan. Harus membayar biaya administrasi yang cukup besar karena pengoperasiannya yang sangat kompleks.
Perusahaan bisa mendapatkan modal yang sangat besar. Harga saham bisa berfluktuasi karena spekulasi.
Perusahaan cenderung tetap stabil bahkan ketika pemilik atau direktur pergi. Karena memiliki banyak pemilik, pengambilan keputusan biasanya memakan waktu lebih lama.
Direksi dan karyawan juga memiliki kesempatan untuk membeli saham dan menjadi pemilik perusahaan. Sebagai perusahaan publik, PLC wajib mengungkapkan informasi sensitif kepada publik, misalnya data keuangan.
Sumber keuntungan dari deviden dan capital gain. Pemilik tidak dapat mengambil tindakan terhadap operasi perusahaan.
Sumber :